MAMUJU — Komitmen Polda Sulawesi Barat dalam membantu pemerintah terkait penanganan kasus stunting terus dilakukan dengan berbagai upaya.
Mulai dengan memaksimalkan fungsi Bhabinkamtibmas dan Polisi RW untuk mendapatkan informasi di lingkungan warga binaanya hingga pemberian bantuan sosial kepada warga kurang mampu yang memiliki balita menderita stunting.
Terbaru inovasi berbasis teknologi dan informasi Sulbar melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus ( Ditreskrimsus ) dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan ( Biddokkes ) Polda Sulbar menciptakan aplikasi layanan pencegahan stunting bernama Sistem Informasi Cegah Stunting (Si Centing).
Dirkrimsus Polda Sulbar, Kombes Pol Arly Jembar Jumhana, mengatakan, Aplikasi layanan pencegahan stunting bernama Sistem Informasi Cegah Stunting (Si Centing) mengadoksi layanan yang lebih dulu di lakukan oleh Polda Jawa Timur. Dimana Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi.
“Aplikasi Si Centing untuk masyarakat yang berbasis teknologi dan informasi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi dan layanan kesehatan dari Polda Sulbar, berupa Aplikasi, ”ujar Kombes Pol Arly Jembar Jumhana.
Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto, mengatakan Si Centing Siamasei yang merupakan aplikasi pertama di Indonesia, juga dapat menghubungkan secara efektif antara bayi yang terindikasi stunting dengan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar.
“Aplikasi ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam membantu pemerintah daerah menekan angka stunting di wilayah ini,” kata Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto
Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto, menyebutkan, Fitur yang disajikan pada aplikasi Si Centing Siamasei cukup beragam, seperti pendeteksi data antropometri, pemberian informasi dan edukasi tentang penyebab dampak dan pencegahan dalam pertumbuhan anak, perkembangan pertumbuhan anak secara teratur serta pemberian saran gizi yang seimbang.
“Juga, menyajikan data dan informasi bagi pimpinan,” katanya.
Aplikasi Si Centing Siamasei lanjut Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto, pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan tenaga kesehatan tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan.
Aplikasi Si Centing Siamasei juga menyediakan layanan untuk pasien bertemu langsung atau datang ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Setelah mendapatkan penilaian dari pihak rumah sakit tambahnya, maka bisa masuk ke dalam program hospital parenting stunting.
“Kemudian, rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu,” jelasnya.
Aplikasi tersebut kata Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto, bukan hanya berkontribusi pada edukasi keluarga tetapi juga solusi nyata bagi permasalahan stunting yang memerlukan bantuan tenaga medik.
“Perlu saya sampaikan juga, jika nanti ada kendala dalam penggunaan aplikasi ini, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada polres atau polsek terdekat, Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah maupun datang langsung ke Rumah Sakit Bhayangkara,” Jelas Kabiddokkes Polda Sulbar Kombes Pol dr. Effri Susanto