Kapolres Polman Dampingi Kapolda Sulbar Tinjau Gudang Bulog Amassangan, Tekankan Sinergi Polri dan Bulog Jaga Ketahanan Pangan

POLMAN — Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar) Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, S.I.K., M.H., melakukan kunjungan kerja ke Gudang Bulog GSP Amassangan yang berlokasi di Dusun Rea Timur, Desa Rea, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin (06/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Sulbar didampingi langsung oleh Kapolres Polman AKBP Anjar Purwoko, S.H., S.I.K., M.H., beserta sejumlah pejabat utama Polda Sulbar, di antaranya Irwasda Kombes Pol Enday Sudrajat, S.H., M.H., Dirreskrimsus Kombes Pol Abd. Azis, S.I.K., Dirintelkam Kombes Pol Ibrahim Aji, S.I.K., M.M., dan Kabid Propam Kombes Pol Eko Suroso, S.I.K. Turut hadir pula Wakapolres Polman Kompol Restu Indra Pamungkas, S.T., M.Si.

Rombongan Kapolda disambut hangat oleh Pimpinan Cabang Perum Bulog Polman, Faris Sudirman AR, didampingi Kepala Gudang Bulog Amassangan, Mustofa.

Dalam arahannya, Irjen Pol Adi Deriyan menegaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari langkah konkret Polri dalam mendukung program pemerintah menjaga stabilitas dan ketahanan pangan daerah.

“Kunci kesuksesan program ketahanan pangan ada di Bulog. Polri siap bersinergi agar distribusi dan penyerapan hasil pertanian masyarakat dapat berjalan optimal,” ujar Kapolda Sulbar.

Kapolda juga menyoroti pentingnya peran Bhabinkamtibmas dalam menjembatani komunikasi antara petani dan pihak Bulog, terutama terkait pengelolaan kadar air jagung agar sesuai dengan standar pembelian.

“Salah satu kendala utama di lapangan adalah minimnya alat pengering jagung. Ini perlu diatasi melalui kerja sama dengan mitra lokal atau dengan metode manual agar hasil panen bisa terserap oleh Bulog,” tambahnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bulog Polman Faris Sudirman melaporkan bahwa hingga awal Oktober 2025, total jagung yang masuk ke Gudang Bulog Amassangan mencapai sekitar 62 ton, berasal dari tiga kabupaten: Polman, Majene, dan Mamasa.

Menurutnya, tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan mesin pengering serta kecenderungan petani menjual hasil panen ke luar daerah karena tergiur harga yang lebih tinggi.

“Sebagian petani memilih menjual ke pihak Japva di Makassar dengan harga Rp6.400 per kilogram, meskipun kadar airnya masih 20 persen. Sementara Bulog hanya dapat membeli dengan kadar air maksimal 14 persen di harga Rp6.400, atau 18–20 persen di harga Rp5.500,” ungkap Faris.

Kunjungan kerja Kapolda Sulbar beserta rombongan juga dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan stok pangan di wilayah Kabupaten Polman serta memantau langsung hasil panen raya jagung ke-III yang kini mulai terserap ke Gudang Bulog Amassangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara Polri, Bulog, dan para petani terus terjalin erat demi memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Barat.

(Humas Polres Polman Polda Sulbar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *