Polres Majene – Dalam upaya menjaga kondusifitas kamtibmas di wilayah binaannya, Bhabinkamtibmas Polsek Banggae, Brigpol Abdul Rahim, kembali menunjukkan peran aktifnya dengan berhasil melakukan mediasi menggunakan metode Problem Solving.
Mediasi tersebut dilakukan terkait konflik antarwarga di Lingkungan Passarang Selatan, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene. Mediasi tersebut digelar di Mapolsek Banggae pada Senin petang (6/10/25).
Peristiwa bermula pada Minggu, (5/10/25) sekitar pukul 16.00 WITA, ketika MS (31) diduga melakukan pemukulan terhadap anak dari SF (37) pada bagian kepala hingga menyebabkan benjolan. Aksi tersebut menimbulkan kemarahan dari pihak keluarga korban. Selain itu, warga sekitar mengeluhkan perilaku MS yang kerap melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap anak-anak yang bermain di sekitar area Pelabuhan Passarang, Majene.
Menyadari potensi konflik yang dapat meluas dan mengganggu ketertiban masyarakat, Brigpol Abdul Rahim segera mengambil langkah cepat dengan mempertemukan kedua belah pihak.
Dalam suasana mediasi yang berlangsung secara terbuka dan kekeluargaan, Bhabinkamtibmas berperan aktif sebagai penengah untuk menggali akar permasalahan serta mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Setelah melalui proses dialog dan klarifikasi, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Kesepakatan tersebut kemudian diperkuat melalui surat pernyataan damai yang ditandatangani oleh MS dan SF di hadapan pihak kepolisian.
Brigpol Abdul Rahim menjelaskan bahwa keberhasilan mediasi ini merupakan bentuk penerapan Problem Solving di tingkat masyarakat, di mana pendekatan humanis dan komunikasi persuasif menjadi kunci utama dalam meredam potensi konflik.
“Kami berupaya agar setiap permasalahan di masyarakat bisa diselesaikan dengan cara yang damai tanpa harus menempuh jalur hukum, selama masih memungkinkan untuk ditempuh secara kekeluargaan,” ujarnya.