Mamasa — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan rangkaian kegiatan strategis di Kabupaten Mamasa sebagai langkah “rebooting” tata kelola pemerintahan daerah. Agenda kolaboratif lintas sektor ini digelar pada Jumat, 21 November 2025, dengan fokus memperkuat kepercayaan publik dan mempercepat akselerasi pembangunan di wilayah pegunungan tersebut.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Upacara Pembukaan Retreat Kebangsaan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di halaman Makodim 1428 Mamasa pukul 08.30 WITA. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya proses penyelarasan ulang arah kebijakan Mamasa, yang saat ini tengah berjuang mengejar ketertinggalan dalam berbagai indikator pembangunan.
Upacara dihadiri langsung oleh Gubernur Sulawesi Barat Dr. H. Suhardi Duka, Wakapolda Sulawesi Barat Brigjen Pol Hari Santoso, Danrem 142/Tatag Brigjen TNI Hartono, Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nandjar, Dandim 1428 Mamasa Letkol Arh Edwin Hermawan, Bupati Mamasa Welem Sambolangi, Wakil Bupati Sudirman, serta seluruh Kepala OPD peserta retreat.
Bupati Mamasa Welem Sambolangi menyampaikan bahwa retreat ini merupakan momentum penting bagi OPD untuk menyamakan ritme kerja dengan kebijakan pemerintah pusat maupun provinsi. Dengan membawa spirit “Mamasa Menuju Mamase”, kegiatan ini diharapkan mampu membangun karakter kepemimpinan yang kuat, adaptif, dan berintegritas bagi para pejabat yang baru dilantik.
Welem juga menyinggung persoalan serius terkait rendahnya kepercayaan publik yang pernah menempatkan Mamasa pada posisi 20 persen terendah secara nasional. Ia menegaskan perlunya konsolidasi dan peningkatan kinerja seluruh instansi agar dalam empat tahun ke depan kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan secara signifikan.
Sementara itu, Gubernur Suhardi Duka dalam amanatnya sebagai inspektur upacara menyoroti tantangan pembangunan yang masih besar di Mamasa. Ia menilai sejumlah indikator menunjukkan daerah ini tertinggal dibanding kabupaten lain di Sulbar. Tingkat kepuasan masyarakat pun belum menunjukkan tren peningkatan.
“Tidak ada pemimpin yang bisa berhasil bila bekerja sendiri. Mamasa butuh kekuatan bersama, butuh kolaborasi tanpa ego sektoral,” tegas Suhardi Duka.
Ia menekankan bahwa potensi Mamasa sangat besar, mulai dari sektor pertanian, pariwisata, hingga perdagangan. Namun tanpa tata kelola yang bersih, solid, dan dapat dipercaya, percepatan pembangunan akan sulit dicapai. Gubernur memastikan dukungan penuh Pemprov Sulbar untuk membantu Mamasa memperkuat fondasi birokrasi dan mempercepat pelayanan publik.
Setelah pelaksanaan upacara, rangkaian agenda dilanjutkan dengan sesi overview materi, wawasan kebangsaan, hingga latihan bela negara di Aula Makodim 1428 Mamasa sebelum peserta memasuki waktu istirahat siang.
Kehadiran seluruh unsur Forkopimda dalam kegiatan ini menjadi sinyal kuat bahwa Mamasa tengah memasuki fase pembenahan besar-besaran untuk mendorong transformasi birokrasi dan meningkatkan kualitas pembangunan daerah.
Humas Polres Mamasa Polda Sulbar







