PASANGKAYU — Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-80 yang dirangkaikan dengan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 berlangsung penuh khidmat dan semangat kebersamaan di Halaman Kantor Bupati Pasangkayu, Selasa (25/11/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 Wita ini membawa pesan kuat tentang komitmen peningkatan kualitas pendidikan daerah menuju Indonesia Emas 2045.
Dipimpin langsung oleh Inspektur Upacara Dr. Hj. Herny Agus, S.Sos., M.M., acara ini dihadiri oleh unsur Forkopimda dan sejumlah pejabat penting, di antaranya Febri Setiawan, S.H. (Kasi PAPBB Kejari Pasangkayu), Kapt. Inf. Ismail (Pasiter Kodim 1427/Pasangkayu), Iptu Asep Saifurrohman, S.Tr.K., S.I.K. (Kapolsek Baras), Muh. Zain Machmoed (Sekda Pasangkayu), dan Putu Purjaya, S.H. (Wakil Ketua DPRD), bersama para pimpinan OPD dan organisasi wanita. Upacara dipimpin oleh Komandan Upacara Aco Hamid, S.Pd.
Rangkaian sakral dimulai dengan pengibaran Bendera Merah Putih, mengheningkan cipta, pembacaan Pancasila, Pembukaan UUD 1945, hingga Ikrar Guru Indonesia. Lagu “Hymne Guru” menggema sebagai simbol penghormatan atas dedikasi para pendidik.
Dalam amanat yang memuat pesan Mendikbudristek dan disampaikan oleh Kapolsek Baras mewakili Kapolres Pasangkayu, ditekankan bahwa guru hari ini memegang peran strategis sebagai inspirator dan agen perubahan di tengah derasnya arus teknologi. Guru bukan sekadar penyampai ilmu, melainkan pembentuk karakter generasi masa depan.
Pemerintah Kabupaten Pasangkayu melalui Inspektur Upacara juga menyampaikan apresiasi mendalam atas pengabdian para guru menghadapi kurikulum baru, tantangan pembelajaran digital, dan tuntutan kompetensi berkelanjutan. Pemkab menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sektor pendidikan melalui pemerataan akses, peningkatan kompetensi guru, penguatan manajemen sekolah, serta penyediaan sarana prasarana yang lebih memadai.
Kemitraan strategis bersama PGRI juga kembali ditekankan sebagai fondasi penting dalam menjaga kualitas pembelajaran. Pemerintah daerah menilai, guru yang sejahtera dan terlindungi adalah kunci keberhasilan pembangunan pendidikan di Pasangkayu.
Upacara ditutup dengan menyanyikan Lagu Mars PGRI dan “Terima Kasih Guruku”, pembacaan doa, hingga laporan akhir pemimpin upacara. Tepat pukul 09.30 Wita, rangkaian kegiatan berakhir dengan tertib, aman, dan penuh penghormatan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa.
Perayaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan para pendidik dalam mewujudkan pendidikan berkualitas menuju Pasangkayu yang lebih maju dan Indonesia Emas 2045.







