Polres Majene – Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Majene kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan aktivitas pelayaran di wilayah perairan Kabupaten Majene.
Pada Jumat (5/12/25), Sat Polair melaksanakan pengamanan ketat terhadap proses bongkar muat kapal KM. Sabuk Nusantara 93 Perintis yang sandar di Pelabuhan Passarang, Kecamatan Banggae, setelah sebelumnya bertolak dari Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis (4/12/25).
Kapal perintis tersebut tiba membawa 88 penumpang, terdiri atas 81 orang dewasa, 5 anak-anak, dan 2 bayi. Kedatangan kapal yang mengangkut masyarakat lintas daerah ini menjadi perhatian khusus Sat Polair, mengingat kepadatan penumpang serta aktivitas bongkar muat barang yang cukup tinggi menjelang akhir tahun.
Pengamanan di lapangan dipimpin langsung oleh Kasat Polair Polres Majene IPTU Armin, bersama sejumlah personel Sat Polair. Sejak kapal mendekati dermaga, personel telah bersiaga memastikan seluruh proses berlangsung dengan tertib, aman, dan sesuai prosedur keselamatan pelayaran.
IPTU Armin menegaskan bahwa peningkatan pengawasan merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan penumpang, kelancaran bongkar muat, serta mencegah potensi pelanggaran atau aktivitas ilegal melalui jalur laut.
Dalam pelaksanaannya, Sat Polair Polres Majene bekerja sama dengan sejumlah instansi yang memiliki peran vital dalam aktivitas pelabuhan, di antaranya Syahbandar Kabupaten Majene, PT Pelni Cabang Parepare, TNI AL, basarnas dan Pegawai Karantina Hewan dan Ikan Satker Pelabuhan.
Sinergi lintas instansi ini memperkuat sistem pengawasan di pintu masuk laut Majene, terutama pada kapal perintis yang melayani banyak daerah tujuan.
Personel Sat Polair juga memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan keselamatan pelayaran, menjaga barang pribadi, serta melapor kepada petugas jika melihat aktivitas mencurigakan.
Pengamanan terhadap KM. Sabuk Nusantara 93 Perintis ini menjadi bagian dari rutinitas Sat Polair Polres Majene dalam memastikan keamanan jalur laut sebagai salah satu akses penting mobilitas masyarakat di Kabupaten Majene.







