MAMUJU — Detik-detik paling menentukan dalam perjalanan panjang seleksi Bintara Brimob Polri Tahun Anggaran 2025 tiba. Sebanyak 51 calon Bintara Brimob Polda Sulawesi Barat resmi memasuki sidang kelulusan akhir yang dipimpin langsung Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta, Selasa (23/12/2025).
Sidang yang digelar di Aula Marannu Mapolda Sulbar itu berlangsung khidmat namun penuh ketegangan. Para peserta yang telah melewati proses panjang dan melelahkan tampak menanti hasil akhir dengan penuh harap. Hadir dalam kegiatan tersebut para pejabat utama Polda Sulbar, ketua tim penguji, pengawas internal dan eksternal, serta seluruh peserta seleksi Bintara Brimob.
Seleksi Bintara Brimob Polda Sulbar tahun ini dikenal sebagai salah satu yang paling ketat dan transparan. Proses rekrutmen dimulai sejak 10 November 2025 dan berlangsung selama 41 hari non-stop, dengan menerapkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).
Tahapan seleksi dilalui secara berlapis, mulai dari pendaftaran online, verifikasi administrasi, penandatanganan pakta integritas, pemeriksaan administrasi awal (rikmin), pemeriksaan kesehatan tahap I dan II, tes CAT akademik, uji kesamaptaan jasmani, antropometri, wawancara PMK (Penelusuran Mental Kepribadian), hingga pemeriksaan administrasi akhir.
Dari total 378 peserta pendaftar, sebanyak 327 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat, dan hanya 51 peserta terbaik yang berhak melaju hingga meja sidang penentuan kelulusan akhir. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa seleksi tidak memberi ruang kompromi bagi peserta yang tidak memenuhi standar Brimob Polri.
Dalam sambutannya, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adi Deriyan Jayamarta menegaskan bahwa proses seleksi Bintara Brimob bukan semata-mata mengukur kemampuan fisik dan akademik, tetapi juga integritas, kejujuran, serta kekuatan mental dan karakter sebagai calon pelindung masyarakat.
“Sejak awal saya tekankan kepada seluruh panitia dan peserta untuk menjunjung tinggi kejujuran. Proses seleksi ini harus berjalan bersih, transparan, akuntabel, dan humanis atau BETAH,” tegas Kapolda.
Irjen Pol Adi juga dengan tegas membantah adanya praktik suap, titipan, maupun pengaturan peringkat dalam seleksi. Ia memastikan bahwa seluruh ranking yang diperoleh peserta murni hasil kerja keras, keringat, dan kemampuan masing-masing individu.
“Tidak ada sistem bayar, tidak ada pengaturan ranking. Semua hasil adalah murni prestasi dan perjuangan sendiri,” tandasnya di hadapan peserta dan panitia.
Lebih lanjut, Kapolda mengingatkan bahwa menjadi anggota Polri, khususnya Brimob, bukan sekadar mengenakan seragam kebanggaan, melainkan panggilan jiwa untuk mengabdi, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dalam berbagai situasi, termasuk tugas-tugas berisiko tinggi.
Kapolda juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia internal maupun eksternal yang telah mengawal jalannya rekrutmen secara profesional dan objektif sesuai ketentuan yang berlaku.
Bagi peserta yang nantinya dinyatakan lulus, Kapolda berpesan agar tidak larut dalam euforia, melainkan segera mempersiapkan diri menghadapi pendidikan pembentukan Bintara Brimob yang menuntut fisik, mental, dan disiplin tinggi.
“Tingkatkan kedisiplinan, jaga sikap, dan hindari segala bentuk pelanggaran selama pendidikan,” pesannya.
Sementara bagi peserta yang belum berhasil, Kapolda mengajak untuk tidak berkecil hati dan menjadikan pengalaman seleksi ini sebagai bekal berharga untuk memperbaiki diri dan meraih kesuksesan di masa depan.
Sidang kelulusan ini menjadi penanda akhir perjuangan panjang sekaligus gerbang awal lahirnya calon-calon Bintara Brimob Polri Sulbar yang profesional, berintegritas, dan siap mengabdi untuk bangsa dan negara.
Humas Polda Sulbar







