Kapolres Mamasa Dukung Penataan Batas Taman Nasional Gandang Dewata Demi Harmoni Alam dan Warga

POLRES MAMASA — Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nadjar, S.H., S.I.K., menghadiri Rapat Pembahasan Batas Kawasan Taman Nasional Gandang Dewata yang berlangsung di Aula Pola Kantor Bupati Mamasa, pada Rabu (8/10/2025) pukul 09.25 WITA.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya penyelarasan batas administratif kawasan taman nasional dengan wilayah pemukiman serta lahan masyarakat adat di sekitar area konservasi.

Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Mamasa Welem Sangbolangi, S.E., Ketua DPRD Agum Syaputra, Kajari Mamasa Dr. Andi Faik Wana Hamzah, S.H., M.H., perwakilan Dandim 1428 Mamasa Kapten Muh. Arif, serta perwakilan BBKSDA Muhammad Rosul, S.H., M.H. Turut hadir pula unsur Forkopimda, tokoh adat, dan tokoh masyarakat dari berbagai wilayah yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung.

Dalam sambutannya, Bupati Mamasa Welem Sangbolangi, S.E., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.

“Pertemuan hari ini kita harapkan membawa hasil positif, baik untuk menjaga kelestarian hutan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami ingin agar masyarakat adat tetap merasa aman dan nyaman di kampungnya sendiri. Program pemerintah harus menjadi berkat, bukan beban,” ujarnya.

Bupati juga menyoroti beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian, seperti Taupek, Bambu Lili, Bumbu Bakaru, Rambu Saratu, Lambana, dan Bumbu Batu, di mana banyak warga telah lama bermukim di kawasan hutan lindung. Ia berharap penataan ulang batas kawasan dilakukan secara adil dan transparan agar tidak terjadi tumpang tindih atau konflik di kemudian hari.

Sementara itu, Kapolres Mamasa AKBP Muchlis Nadjar, S.H., S.I.K., dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh Polres Mamasa terhadap proses penataan batas kawasan taman nasional tersebut.

“Pembahasan batas wilayah ini bukan hal sepele, karena menyangkut kepentingan banyak pihak dan bisa berpotensi menimbulkan gesekan jika tidak dikelola dengan bijak. Kami dari kepolisian siap mengawal proses ini agar berjalan aman, tertib, dan sesuai aturan,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi langkah kolaboratif Pemkab Mamasa yang melibatkan semua unsur, termasuk lembaga adat dan masyarakat lokal.

“Kami berharap hasil dari rapat ini menjadi pedoman bersama dalam menjaga kelestarian alam sekaligus menjamin keadilan bagi warga. Mari kita jaga adat dan kearifan lokal yang menjadi kebanggaan kita bersama,” tambah Kapolres.

Rapat berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan diakhiri dengan komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil pembahasan melalui tim teknis lintas instansi. Penataan batas kawasan Taman Nasional Gandang Dewata diharapkan menjadi langkah strategis menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan kepentingan masyarakat adat Mamasa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *