Polres Majene –Kasat Polairud Polres Majene, IPTU Armin, tampil sebagai salah satu narasumber pada kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat, bertempat di Dusun Mekkatta, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Selasa (30/12/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan literasi iklim bagi masyarakat, khususnya penyuluh pertanian, petani, dan nelayan, agar mampu memahami dinamika iklim yang sedang dan akan terjadi, serta dampaknya terhadap sektor pertanian dan perikanan.
Sekolah Lapang Iklim Tahun 2025 tersebut turut dihadiri oleh narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat, BMKG Majene, Ketua BPD Desa Mekkatta, para kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta masyarakat petani dan nelayan Desa Mekkatta yang mengikuti kegiatan dengan antusias.
Dalam pemaparannya, IPTU Armin menekankan pentingnya pemahaman kondisi iklim bagi masyarakat pesisir, terutama nelayan, dalam menunjang keselamatan dan keberlanjutan aktivitas melaut. Ia juga memberikan edukasi terkait bahaya destructive fishing, yakni praktik penangkapan ikan yang merusak ekosistem laut dan sangat membahayakan biota laut serta kelangsungan sumber daya perikanan di masa depan.
“Praktik destructive fishing bukan hanya merusak lingkungan laut, tetapi juga dapat berdampak hukum bagi pelakunya. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh nelayan untuk menangkap ikan dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegas IPTU Armin di hadapan peserta SLI.
Selain itu, Kasat Polairud Polres Majene juga menyampaikan paparan terkait penegakan hukum di wilayah perairan, serta memberikan arahan mengenai keselamatan berlayar, mulai dari pentingnya kelengkapan alat keselamatan, pemantauan kondisi cuaca, hingga kepatuhan terhadap aturan pelayaran demi meminimalisir risiko kecelakaan laut.
Sementara itu, kegiatan Sekolah Lapang Iklim ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif mengenai informasi iklim sebagai langkah adaptasi terhadap cuaca ekstrem dan perubahan iklim.
Melalui peningkatan kepedulian dan pemahaman iklim, diharapkan petani dan nelayan dapat menyesuaikan strategi usaha, pola tanam, serta waktu melaut sesuai dengan kondisi iklim di wilayah masing-masing.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, sinergi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat diharapkan semakin kuat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat, khususnya petani dan nelayan di Kabupaten Majene.







