Polewali Mandar – Ketua Kerukunan Keluarga Besar Kupang Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, Paulus Selan, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepolisian Resor (Polres) Polman atas langkah cepat dan tanggap dalam menangani kasus penganiayaan yang merenggut nyawa salah satu warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Pr. Sisilia Agatha.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Sabtu malam, 1 Juni 2025, di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polman. Korban yang berdomisili di Maumere dikabarkan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya.
Menyikapi kejadian tersebut, pihak Polres Polman langsung turun tangan. Respons cepat ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, terutama komunitas NTT di Polman.
“Kami mengucapkan terima kasih atas respon cepat dari Polres Polman dalam menangani kasus penganiayaan yang menyebabkan saudari kami, Pr. Sisilia Agatha, meninggal dunia. Ini menjadi bukti bahwa penegakan hukum berjalan dan memberikan rasa aman bagi warga kami,” ujar Paulus Selan pada Senin, 2 Juni 2025.
Paulus menekankan bahwa langkah sigap aparat kepolisian mencerminkan komitmen nyata dalam menjaga keamanan serta memberikan rasa keadilan tanpa memandang asal-usul suku maupun daerah.
Ia juga berharap agar proses hukum terhadap pelaku dapat berjalan secara adil, transparan, dan memberi efek jera, sekaligus menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Pihak Polres Polman melalui pernyataan resminya menegaskan bahwa penyelidikan kasus ini tengah dilakukan secara intensif dan berkomitmen untuk menuntaskannya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.