MAMUJU — Dalam lingkungan masyarakat istilah radikalisme dan intoleran akhir-akhir ini sering muncul dan mudah dijumpai.
Terkait dengan hal itu, Personel satgas preemtif operasi Mantap Brata Marano memberikan penyuluhan bahaya paham radikalisme menjelang pemilu 2024 kepada warga masyarakat yang ditemui dipasar baru Mamuju. Jumat (20/10/2023)
Diketahui, dalam kegiatan penyuluhan dan atau memberikan edukasi tentang bahaya paham radikalisme kepada warga dilakukan dengan cara Door To Door atau mobile
Kapolresta mamuju Kombes Pol Iskandar mengatakan Radikalisme adalah suatu paham yang ingin melakukan perubahan secara masif, sistimatis pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan dan ekstrim

lanjutnya, Kelompok radikal umumnya menginginkan perubahan dalam waktu singkat, drastis dan terkadang bertentangan dengan sistem sosial yang berlaku.
Untuk saat ini, radikalisme sering dikaitkan dengan terorisme karena kelompok radikal melakukan cara apapun untuk mencapai keinginannya, termasuk dalam bentuk teror kepada pihak yang tidak sepaham dengan mereka. 

Adapun cara dalam penyebaran paham radikalisme bisa dengan melakukan pertemuan langsung atau memanfaatkan tekhnologi yang ada seperti internet untuk mempengaruhi masyarakat yang menjadi target mereka. Terang Kapolresta
Pihaknya berharap agar warga masyarakat tersebut setelah menerima penyuluhan, dapat menangkal penyebaran paham radikalisme dan intoleran terhadap diri sendiri, keluarga dan dilingkungan tempat tinggal sehingga dapat memperkecil dan menutup ruang gerak yang menganut paham radikal.

Sementara Pak Sudin warga pasar baru memberikan apresasi atas pelaksanaan penyuluhan tentang radikalisme kepada pengunjung pasar baru sebagai penambah wawasan dan pengetahuan tentang paham radikal.

Humas Polresta Mamuju