MAJENE — Kecelakaan lalu lintas maut kembali terjadi di jalur poros Majene–Mamuju. Seorang ibu rumah tangga bernama Nurlaila (38), warga Apoleang Selatan, Kelurahan Mosso Dhua, Kecamatan Sendana, Majene, meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya diserempet truk pengangkut ayam pada Rabu (12/11/25) sekitar pukul 06.10 WITA.
Peristiwa tragis itu terjadi di Lingkungan Mosso Melayu, Kelurahan Mosso Dhua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Kecelakaan melibatkan truk pengangkut ayam bernomor polisi DP 8975 TA yang dikemudikan oleh Dimas Adinugroho (19), warga Desa Guliling, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, dengan sepeda motor Yamaha Jupiter Z tanpa TNKB yang dikendarai korban.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan bermula ketika truk yang melaju dari arah Mamuju menuju Majene menyerempet motor korban yang berjalan searah di depannya. Benturan keras membuat Nurlaila terjatuh dan terpental ke badan jalan.
Korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh — di antaranya luka pada dahi, bawah mata kanan, lecet di betis dan pergelangan kaki, serta mengeluarkan darah dari telinga dan hidung. Warga sekitar yang melihat kejadian segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Sendana I, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan medis.
Pihak Polsek Sendana yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti berupa truk dan sepeda motor, serta mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang.
Kapolsek Sendana IPTU H. Ashari membenarkan peristiwa tersebut dan menyampaikan bahwa kasusnya kini ditangani oleh Unit Laka Lantas Polres Majene untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Pengemudi truk dan barang bukti kendaraan sudah kami amankan. Saat ini, kami masih memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan,” ungkap IPTU H. Ashari.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, menjaga jarak aman, serta selalu waspada saat melintas di jalur Poros Majene–Mamuju yang dikenal padat kendaraan, terutama pada waktu pagi hari.







