MAMASA – Jajaran Polsek Mamasa yang dipimpin oleh Bhabinkamtibmas Aipda Agustinus melaksanakan kegiatan monitoring sengketa lahan yang terjadi di perbatasan antara Desa Taupe dan Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13.00 WITA.
Sengketa lahan ini melibatkan dua pihak warga, yakni Nenek Samak dari Desa Taupe yang diwakili oleh Lk. Emi alias Papa Arpi dan Nenek Pampang Karaeng dari Desa Osango yang diwakili oleh Lk. Jono Rumba alias Papa Risna. Perselisihan terkait klaim kepemilikan lahan ini diketahui telah berlangsung sejak tahun 2018 dan hingga kini belum mencapai kesepakatan bersama.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, turut hadir aparat pemerintah setempat seperti Kepala Dusun Rante, Lk. Demianus, dan Kepala Dusun Osango, Yohanes alias Papa Dion, didampingi Bhabinkamtibmas Desa Osango. Para pihak sepakat untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas di lahan sengketa guna menjaga kondusifitas wilayah. Himbauan ini disambut baik oleh masyarakat, dan tidak terdapat lagi aktivitas di lokasi sengketa hingga saat ini.
Seorang warga setempat, Lk. Herman P. alias Papa Depi, menyebut bahwa permasalahan ini sejatinya telah muncul sejak tujuh tahun lalu pada masa pemerintahan Kepala Desa Marten Arruan Silomba, namun belum menemukan titik temu.
Untuk menyelesaikan sengketa secara damai, Lk. Jono Rumba alias Papa Risna menyampaikan rencana menggelar pertemuan resmi bersama Kepala Desa Osango dengan melibatkan kedua belah pihak serta perwakilan masyarakat guna mencari solusi melalui forum mediasi tingkat desa.
Kegiatan monitoring yang berlangsung hingga pukul 15.00 WITA berjalan aman dan tertib. Kapolsek Mamasa, IPTU Yunus, S.H., M.H., menegaskan komitmen pihak kepolisian dalam menjaga keamanan serta mengedepankan pendekatan persuasif guna mencegah konflik meluas. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum sambil menunggu hasil mediasi.
Humas Polres Mamasa – Polda Sulbar
